OKU Selatan Sumsel–Untuk menekan kasus stunting dan mencegah anemia pada remaja putri, sebanyak 200 siswi SMP dan SMA di kecamatan Muaradua terlibat langsung dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang digagas oleh Dinas Kesehatan kabupaten OKU Selatan. Selasa (14/11/2023).
Adapun rangkaian kegiatan Aksi Bergizi dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-59 tahun 2023 ini, meliputi sarapan bersama dengan menu yang bergizi, pemberian materi, dan pembagian tablet tambah darah.
“Gerakan nasional aksi bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran remaja putri agar terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah, gizi seimbang, dan berperilaku hidup bersih dan sehat,” jelas M Rahmatullah Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten OKU Selatan
Ia berharap dengan diadakannya gerakan nasional aksi bergizi secara rutin akan meningkatkan kualitas kesehatan pada remaja putri khususnya di wilayah kabupaten OKU Selatan.
“Ini merupakan pembekalan jangka panjang karena nantinya mereka akan menjadi dewasa, berkeluarga, dan berperan sebagai ibu. Semuanya harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin termasuk asupan gizinya sehingga kedepannya tidak ditemukan adanya kasus kekurangan gizi dan stunting,” tutur Rahmatullah
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten OKU Selatan dr Meri Astuti melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Mardiana mengungkapkan gerakan nasional aksi bergizi di stadion mini ini melibatkan 40 perwakilan dari 5 sekolahan yang ada di kecamatan Muaradua.
Selain itu kegiatan ini juga digelar dalam rangka memperingati hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun 2023.
“Kegiatan aksi bergizi tahun 2023 ini, merupakan kali kedua digelar setelah tahun 2022 kemarin sukses dilangsungkan, dan dalam rangka HKN Ke-59 tahun 2023,” terangnya
Lebih lanjut ia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja usia sekolah lanjutan akan pentingnya minum tablet tambah darah (TTD) secara rutin dan terjadwal.
Sasaran kegiatan ini, tambahnya yakni remaja putri berusia 12-18 tahun. Dengan harapan remaja putri akan terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah sampai mereka menikah dan memasuki fase kehamilan.
“Ini penting untuk mencegah anemia pada remaja putri yang nantinya berperan dalam penurunan stunting dan juga menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” tandasnya (Red)