OKU Selatan Sumsel–Masyarakat Kabupaten OKU Selatan mengeluh dikarenakan pasokan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon langka dalam sepekan terakhir.
Kondisi tersebut juga sangat merugikan para pedagang, salah satunya Mama Rafif (32) penjual goreng di kawasan pasar tengah, kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan. Ia mengaku selain mahal, dirinya juga kesulitan memperoleh gas LPG 3 kg tersebut.
“Ya kalau barangnya ada walaupun harganya mahal, gak apa lah, yang penting ada tabung gasnya, masa mau pakai kayu bakar,” ungkapnya pada Rabu 1 Mei 2024.
Mama Rafif sendiri membutuhkan satu tabung setiap tiga hari sekali untuk menjalankan usahanya. Dirinya kini kesulitan mendapatkan LPG 3 kg dengan harga sesuai HET di pangkalan karena kuota terbatas.
Bahkan pada kios-kios pengecer, tabung gas 3 kg juga ghoib alias langka, harganya pun lebih mahal dari pangkalan resmi.
“Sekarang kalau beli di kios-kios pengecer harganya mencapai Rp 25.000, hingga Rp. 27.000,-. Itupun masih sangat sulit didapatkan,” jelasnya
Karena itu, dirinya berharap Pemkab dan aparat kepolisian di OKU Selatan untuk memperketat pengawasan peredaran LPG 3 kg di OKU Selatan.
“Kalau harganya naik silahkan, paling tidak stoknya selalu ada, ini sudah mahal dan susah dicari,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Teteh Siti, Warga Kampung Serdang, Kecamatan Muaradua, ia mengaku kelangkaan gas LPG 3 Kg ini terjadi sejak hari raya idul Fitri 2024 yang lalu.
“Sejak hari raya idul Fitri kemarin hingga hari ini gas LPG 3 Kg masih langka, bahkan sepekan terakhir harganya makin menggila,” terangnya
Dikatakannya, kelangkaan gas LPG 3 Kg ini tidak hanya terjadi di warung-warung, namun juga terjadi di pangkalan agen gas yang biasa mengisi di warung-warung milik warga.
“Kelangkaan gas LPG 3 Kg ini terjadi bukan hanya di warung-warung, namun di agen pangkalan juga banyak yang kosong,” tandasnya (Red)