Lahat Sumsel–Sekitar 100 orang massa pendemo yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Lahat Bersatu (GMLB), hari ini, Rabu (17/5/23) mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat.
Dalam aksi unjuk rasa yang dimotori Paduka Hafiz sebagai Koordinator sekaligus Orator ini, menyerukan agar Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi, ST dan Wakil Ketua Sri Marhaeni Wulansih tidak tidak sembarangan dalam berkomentar di Media Massa terkait prosesi rekrutmen penyelenggara Pemilu, baik PPK maupun PPS serta pakaian yang dikenakannya yang berwarna Merah Maroon.
Sebab, kata Hafiz, media massa itu adalah corong bagi masyarakat dalam memperhatikan setiap kegiatan Pemerintah. Dengan komentar Fitrizal Homizi dan Sri Marheni Wulansih selaku wakil rakyat di media massa tersebut, maka justru akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Dengan komentar yang menyudutkan penyelenggara Pemilu tersebut, kami meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) untuk memberikan sanksi tegas pada Sri Marhaeni dan Fitrizal Homizi. Karena dalam komentarnya di media massa, mereka berdua telah menduga penyelenggara Pemilu berafiliasi dengan Partai Politik tertentu yang tanpa bukti”, teriak Hafiz dalam orasinya.
Kedatangan mereka dan bersuara ke Gedung DPRD tersebut, sambung orator lain, Rizki menambahkan bahwa mereka hanya ingin menyampaikan pendapat pada wakil rakyat. Kemudian, dilanjutkan dia, pihaknya mengingatkan supaya awak media yang meliput kegiatan apapun di tengah masyarakat tidak asal tulis dan asal terbit.
“Niat kami ingin menemui Fitrizal Homizi dan Sri Marhaeni Wulansi ke Kantor DPRD, namun kami diblokade oleh aparat kepolisian dan Sat-Pol. PP serta TNI. Karenanya, kami minta agar kedua orang tersebut datang menemui kami. Lalu kami juga berterima kasih pada teman-teman media yang telah hadir dan meliput kegiatan kami. Namun kami berharap, agar teman-teman Wartawan tidak memelintir pernyataan kami berbeda dengan apa yang ditulis di media massa”, pinta Hafiz.
Saat orasi begitu tengah berapi-api, datang perwakilan dari Sekretariat DPRD Lahat, Syafrani menemui massa dan menerima berkas tuntutan mereka, karena Sri Marhaeni dan Fitrizal sedang Dinas di luar kota.
Usai penyerahan berkas tuntutan, massa kemudian menuju Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat, guna menyampaikan aspirasi mereka terhadap dugaan korupsi dalam pembangunan rumah dinas DPRD.
Hingga unjuk rasa berakhir, baik kondisi massa maupun situasi kemanan di lokasi masih terlihat kondusif dan masing-masing menuju ke Gedung Kejari.
Melansir dari sebuah media online, sebelumnya pada Rabu tanggal 10 Mei 2023 Ketua DPD Partai Golkar Lahat, Sri Marhaeni Wulansih melayangkan surat keberatan ke KPU Lahat terkait pakaian dinas lapangan (seragam) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) seperti warna salah satu partai tertentu. (Ril/Red)