OKU Selatan Sumsel, wartamedia.id– Senyum sumringah nampaknya sedang menghampiri para petani kopi di kabupaten OKU Selatan, pasalnya beberapa bulan terakhir harga kopi jenis robusta itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Sebelumnya harga kopi jenis robusta tersebut dikisaran Rp 20 ribu perkilogramnya, namun akhir-akhir ini mengalami kenaikan hingga Rp 37 ribu.
Akan tetapi melambungnya harga kopi ini tak begitu dirasakan oleh para petani, dikarena hasil panen mereka mengalami penurunan hingga 70 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Dalam sejarah, baru kalau ini haraga kopi jenis robusta tembus di angka 37 ribu, terakhir mengalami lonjakan yang cukup signifikan sekitar 22 tahun lalau atau sekitar tahun 1998 yang menembus harga Rp 25 ribu perkilonya,” jalas Tasrin (40) salah seorang petani kopi di kawasan Kecamatan Sindang Danau, Sabtu (16/06/2023).
Dikatakannya, saat ini harga kopi mencapai lebih dari Rp 37 ribu perkilogram. Dari sebelumnya dikisaran Rp 20 ribu perkilogram.” Naiknya harga ini sekitar dua bulan terakhir, berangsur setiap pekannya. Kadang naik dua ribu hingga tiga ribu. Kenaikan harga ini lebih dari 50 persen,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan petani lainnya, Nata (63) mengaku menyambut baik dengan melambungnya harga kopi saat ini. Dengan harga yang tinggi, kata Dia tentunya memacu para petani untuk lebih giat lagi memperbaiki kebun untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
“Untuk saat ini hasil petani anjlok meski harga melambung. Namun hal ini tidak menurunkan semangat kami untuk terus memperbaiki tanaman serta memilih klon yang unggul untuk mendapatkan hasil yang maksimal dimasa mendatang,” tuturnya.
Lebih lanjut Nata mengatakan, para petani mulai memilih jenis atau klon tanaman kopi yang tahan akan ancaman cuaca, terutama cuaca hujan.
“Untuk klon banyak yang mengembangkan jenis klon arsad, selain tahan akan ancaman cuaca juga mudah perawatannya”, bebernya.
Nata juga berharap, harga kopi ini tetap tinggi hingga tahun-tahun mendatang. Agar para petani dapat merasakan kesejahteraan dan perekonomian para petani meningkat. (Red)