OKU Selatan Sumsel–Masyarakat Kecamatan Mekakau Ilir gelar upacara adat Semende yang dilaksanakan di Desa Galang Tinggi Kecamatan Mekakau Ilir Kabupaten OKU Selatan pada Minggu (26/11/2023). Upacara adat ini disebut Menjunas Adat Semende.
Kegiatan sakral ini dihadiri oleh Ketua DPRD dan anggota DPRD OKU Selatan, Samsu dan Camat Mekakau Ilir, Adi putra, para meraje, anak belai, para tunggu tubang, ketua pemangku adat kecamatan Mekakau Ilir, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat kecamatan Mekakau Ilir beserta tamu undangan lainnya.
Di deretan para undangan, tampak sosok H. Misnadi, turut menghadiri upacara adat ini. Salah satu tokoh masyarakat suku Semende ini hadir menyaksikan secara langsung pelaksanaan upacara Menjunas Adat Semende yang digelar sebagai upaya melestarikan adat istiadat suku tersebut.
Hal itu seperti disampaikan oleh salah satu Meraje (Tokoh) adat Semende, Zahrul Wahid.
“Kata Menjunas artinya mengingatkan dan menggali kembali adat istiadat dan sejarah suku khususnya suku semende yang saat ini hampir punah,” jelasnya.
Zahrul Wahid mengungkapkan tujuan Menjunas Adat Semende untuk mengingatkan atau menggali adat istiadat adat semende khususnya yang ada di Kecamatan mekakau ilir Kabupaten OKU Selatan.
Lebih lanjut Meraje adat Semende ini menjelaskan kegiatan ini merupakan kali pertama dilaksanakan di Kecamatan Mekakau Ilir khususnya di Desa Galang Tinggi dan dilaksanakan karena selama ini banyak masyarakat Semende terutama para generasi muda yang belum memahami adat istiadat suku Semende.
Menurut Zahrul Wahid selama ini yang banyak dijadikan kajian hanyalah mengenai tunggu tubang saja, dan meninggalkan pembahasan tentang meraje, padahal tunggu tubang dan meraje tidak dapat di pisahkan antara satu dan lainnya.
“Selama ini orang-orang hanya tahu mengenai meraje dan tunggu tubang serta hak dan kewajibannya, padahal banyak sekali diantara mereka berkedudukan sebagai meraje dalam keluarga besar suku semende ini. Tunggu tubang dan meraje ibarat dua sisi mata uang yang bilamana salah satu di pisahkan maka nilainya akan hilang,” urainya.
Sementara itu H. Misnadi saat ditemui usai upacara adat mengungkapkan, pada prinsipnya adat istiadat itu harus digali lebih dalam lagi agar tetap lestari dan berkelanjutan hingga generasi berikutnya.
“Terkait adat istiadat ini, bukan hanya adat istiadat suku Semende saja yang harus diingat dan digali, namun semua adat istiadat dan suku suku yang ada di OKU Selatan yang hampir punah. Dengan demikian kegiatan Menjunas ini sang bermanfaat dan berdampak positif,” Kata lelaki berkaca mata itu.
Tokoh suku Semende ini menambahkan untuk kedepan kegiatan Menjunas ini harus ditindak lanjuti dan lebih ditingkatkan lagi agar para generasi muda dapat memahami lebih dalam tentang adat istiadat dan sukunya masing masing.
“Kami yang sudah berumur saja masih banyak belum paham apalagi anak muda saat ini, jadi adat istiadat yang ada di OKU Selatan sangat perlu dilestarikan dan perlu disampaikan melalui kegiatan Menjunas seperti ini,” ungkapnya
Selain itu, ayah tiga orang anak ini berharap kepada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan untuk lebih mendukung kegiatan adat seperti upacara Menjunas raje Semende dan melestarikan adat istiadat masing- masing suku asli kabupaten OKU Selatan.
“Jika masyarakat sudah taat dengat adat istiadat masing-masing, diharapkan nantinya dapat membantu pemerintah dalam menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayah mereka melalui adat istiadatnya,” tukasnya
Kegiatan Menjunas Adat Semende sendiri digelar dengan menampilkan berbagai tarian adat suku Semende yang dilakukan oleh kaum muda mudi dengan lincah dan gemulai. (Red)